Donald Trump Atur Cara Berpakaian Para Stafnya

AMERIKA SERIKAT - Tak hanya membuat kebijakan perihal Imigran, Presiden Amerika Serikat (AS) ke 45, Donald Trump dikabarkan juga membuat aturan soal cara berpakaian yang digunakan para stafnya di Gedung Putih. Hal ini diungkapkan oleh mantan pekerja kampanye Trump, di mana dia menginginkan para staf pria memakai dasi.

Tak hanya menggunakan dasi, suami dari Melania Trump ini juga mengharuskan para stafnya memiliki fisik yang baik, perawakan yang baik hingga rambut yang rapi. Sementara untuk staf wanita, Trump menerapkan aturan untuk menggunakan pakaian feminin, rapi dan teratur, termasuk saat menggunakan celana jeans.

Dilansir dari BBC, aturan ini pun mendapat respon di media sosial dengan adanya tanda tagar DressLikeWoman. Sejumlah netizens juga mengunggah foto pakaian kerjanya atau wanita yang menginspirasi lainnya. Seperti halnya seorang perwira polisi di Boston dan veteran tentara, Elizabeth Rooney yang mengunggah foto dirinya dalam balutan pakaian seragam di media sosial.

"Saya akan mulai berpakaian seperti seorang wanita ketika dia mulai menjadi presiden. Saya merasa, harus memakai pakaian seperti wanita adalah misoginis dan unpresidential. Setiap saya bangun pagi, saya berpakaian dalam kebanggaan, kehormatan, tugas dan kebebasan," papar Elizabeth.

Tak hanya Elizabeth, ada juga dr Rebecca Alleyne yang mengunggah foto dirinya tengah menggunakan baju operasi. "Saya ingin wanita di manapun dinilai berdasarkan kemampuan mereka, bukan pada apa yang mereka kenakan. Saya percaya itu, dan tidak peduli siapa yang menerapkan aturan berpakaian," kata Rebecca.

Kabarnya, peraturan berpakaian ini dipicu saat Trump melihat penampilan salah satu stafnya, termasuk Sekretaris Media Gedung Putih, Sean Spicer yang tampil dalam busana tidak pas. Hal ini terjadi saat kali pertama bertugas. Trump pun menilai, hal ini cukup memengaruhinya.